Searching...
Sabtu, 13 Agustus 2016

Keshahihan Hadist Mendekati Sutroh Saat Shalat



TEKS HADIST

عَنْ سَهْلِ بْنِ أَبِى حَثْمَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا لاَ يَقْطَعُ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلاَتَهُ

“Dari Sahal bin Abi Hatsmah, sampai kepada Nabi Sholallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan beliau bersabda: Apabila salah seorang diantara kalian shalat menghadap sutroh (pembatas shalat) maka mendekatlah agar syaitan tidak memutus shalatnya.”

TAKHRIJ HADIST
SHAHIH, Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya 26/9, Abu Dawud dalam Sunannya 1/257, An-Nasa’i dalam Sunannya 2/262 dan Sunan Kubro 1/271, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya 1/279, At-Tabhrani dalam Mu’jamul kabir 6/98, Al-Baihaqi dalam Sunan Kubro 2/271-272, At-Thohawi dalam Syarh Ma’ani Al-Atsar 1/458 dan Musykilu Atsar 6/98, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 6/136,  Abu Nu’aim Al-Ashbahaniy dalam Ma’rifatu Shahabah 9/214 , Al-Humaidiy dalam Musnadnya 1/196 semuanya dari Jalan Sufyan bin Uyainah dari Sofwan bin Salim dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im darinya (Sahal bin Abi Hatsmah)dengan sanad yang shahih In Sya Allah Tabaraka wa Ta’ala.


berikut penjelasan dari para perawi diatas:

1. Sahal bin Abi Hatsmah

Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar: Sahal bin Abi Hatsmah bin Sa’idah bin ‘Amir Al-Anshorriy Al-Khozrojiy Al-Madaniy salah seorang sahabat kecil,dilahirkan pada tahun 3 Hijriyah dan meriwayatkan beberapa hadist dan wafat pada masa Khilafah Mu’awiyah ( Lihat At-Taqriib At-Tahdziib hal.398)

2. Nafi’ bin Jubair bin Muth’im

Berkata Abu Zur’ah : Tsiqoh (lihat Tahdzib At-Tahdziib 4/206, Tahdziibul Kamaal 29/272, dan Al-jarh Wa At-Ta’diil 8/451)

Berkata Al-Hafidz : Tsiqoh lagi mempunyai keutamaan (lihat Taqriib 1/994)

3. Sofwan bin Saliim

berkata Imam Ahmad bin Hanbal : Tsiqoh termasuk pilihan Hamba-hamba Allah yang shallih (lihat Tahdzibul Kamal 13/184 dan Tahdziib At-Tahdziib2/212)

Berkata Abu Hatiim Ar-Raaziiy : Tsiqoh (Lihat Tahdzibul Kamal 13/184)
Berkata An-Nasa’i : Tsiqoh (lihat Lihat Tahdzibul Kamal 13/184 dan Tahdziib At-Tahdziib 2/212)
Berkata Al-Hafidz:  Tsiqoh seorang ahli ibadah (lihat Taqriib 1/453)

4. Sufyan bin Uyainah

Berkata Imam Ahmad bin Hanbal : Aku tidak melihat seorangpun dari kalangan ahli fiqih yang lebih mengetahui tentang Al-Qur’an dan Sunnah darinya (lihat Tahdziib At-Tahdziib 2/59)
Berkata Abu Hatiim Ar-Raziiy : Imam Yang Tsiqoh (Lihat Al-Jarh Wa At-Ta’diil 4/225)
Berkata Al-Imam Al-Bukhariiy : Ibnu Uyainah lebih kuat hafalannya ketimbang Hammad bin Zaid (Lihat Tahdziib At-Tahdziib 2/59)
Berkata Al-Imam As-Syafi’i : kalaulah bukan karena Malik dan Sufyan niscaya Ilmu akan akan hilang dari hijaz ( Al-Kawaakib An-Naiyroot 1/220)
Berkata Al-Hafidz: Tsiqoh Hafidz lagi Faqiih, Imam Hujjah hanya saja hafalannya berubah di akhir hayatnya dan terkadang dia suka melakukan tadliis tapi tadliisnya dari perawi tsiqoh ( Lihat At-Taqriib 1/395)

Hadist ini mempunyai tiga syawahid diantaranya:   
Pertama : Hadist Jubair bin Muth’im

Diriwayatkan oleh Ath-tabrani dalam Mu’jamul kabiir 2/139  dari jalan Dawud bin Qais Al-Farra’ dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im dari Bapaknya dengan sanad yang shahih

kedua: Hadist Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy

Diriwayatkan oleh Ath-tabrani dalam Mu’jamul kabiir 6/204 dari jalan Ibnu Lahi’ah dari ‘Ubaidullah bin Abi Ja’far dari Sofwan bin Salim dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im darinya dengan sanad yang lemah karena terdapat seorang rawi yang bernama Abdullah bin Lahi’ah

ketiga: Hadist Abu Sa’id Al-Khudriy

Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 6/135 Ibnu ‘Ajlan dari Zaid bin Aslam dari Abdurrohman Bin Abi Sa’id Al-Khudriy dari bapaknya dengan Sanad yang Shahih

keempat: Hadist Buraidah

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dalam Musnadnya 2/142 dari jalan ‘Amr bin Malik dari ‘Amr bin Nu’man dari Yusuf bin Suhaib dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya didalamnya terdapat kelemahan karena ‘Amar bin Malik guru dari Al-Bazzar dikatakan oleh Ibnu Abi Hatim sebagaiorang yang tidak jujur dalam periwayatnnya (Lihat Mizanul I’tidal 3/263)

Sekian Takhriij Hadist tentang mendekat ke Sutroh (pembatas Shalat) yang dapat kami tulis semoga bermanfaat...

Ditulis oleh:

Agus Susanto bin Sanusi

Madinah, 10 Dzulqo’dah 1437 H

0 komentar:

Posting Komentar